ADD THE SLIDER CODE HERE

Selasa, 25 Maret 2014

ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku

Hei teman! Lama tidak posting, pada kesempatan ini saya akan mereview sedikit tentang laptop yang bermerk asus. Oke langsung aja ke ASUS Notebook Terbaik dan Favoritku ! :)

Senin, 25 Juni 2012

Industri Butuh? SMK Bisa!

Di era globalisasi, perkembangan industri haruslah ditingkatkan terutama di negara berkembang seperti Indonesia ini. Mengingat dengan adanya banyak industri, perekonomian dalam negeri bisa semakin membaik.

Dalam prosesnya, sebuah industri tentunya memerlukan banyak tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Masalahnya tenaga kerja yang dibutuhkan pun harus berkompeten sehingga industri tersebut bisa terus maju. Dan sepertinya Sekolah Menengah Kejuruan adalah solusinya.

Lalu kenapa harus SMK? Di bawah ini adalah beberapa alasan menurut pendapat saya pribadi yang secara kebetulan juga menjadi admin website di salah satu SMK Swasta di kota Pati. Silakan disimak.

Lebih Terarah

Seperti halnya di Perguruan Tinggi misal di UNY, di SMK juga sudah di berlakukan penjurusan untuk siswanya. Contohnya jurusan Multimedia, Otomotif, Akutansi, Kecantikan dll. Sejak lulus SMP, siswa bisa langsung menentukan jurusan di mana dia akan mengembangkat bakat dan fokus sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Hal ini tentunya menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi industri yang menginginkan karyawannya sudah ahli di bidang tertentu.

Tak Hanya Teori

Selain mempelajari teori, para siswa juga melakukan praktek sesuai dengan jurusan mereka pilih. Selain itu, ketrampilan dan jiwa entrepreneur juga dilatih di sana. Sehingga menjadikan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan siap kerja dan mandiri di usia yang relatif muda.

Matang Berkat Prakerin

Praktek Kerja Industri atau sering disebut prakerin/magang ini merupakan salah satu bentuk pelatihan kepada siswa yang memadukan antara pendidikan di sekolah dengan dunia Industri. Dengan adanya program Prakerin tersebut, siswa dapat belajar beradaptasi dan memahami kondisi tempat dia akan bekerja secara langsung.

Dari penjabaran di atas terlihat jelas bahwa tak perlu diragukan lagi mengenai kualitas dari SMK. Sebagai penutup, saya berharap semoga dengan dukungan semua pihak, SMK menjadi semakin eksis dan dapat menjawab semua tantangan di era globalisasi terutama dibidang industri. Aamiin... Industri Butuh? SMK Bisa!

[Udhi Sapto Vilanata, Mahasiswa Matematika UNY 2010]

Minggu, 24 Juni 2012

Tulis Impianmu!

Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai impian masing-masing, dan usaha yang dilakukan oleh mereka tentunya bermacam-macam pula. Berangkat dari masalah itu, kali ini saya akan berbagi pengalaman dengan kalian tentang usaha yang saat ini saya lakukan dalam meraih impian.

Ceritannya berawal saat saya tanya pada kakak-kakak kelas tentang rahasia kesuksesan mereka. Sungguh mengejutkan, jawaban mereka mayoritas sama yaitu berusaha, berdo’a, dan satu lagi adalah menulis impian-impian mereka pada secarik kertas lalu mereka menempelkannya di dinding kamarnya. Mereka menulis 100 atau lebih impian-impiannya pada secarik kertas itu, dan selalu mencoretnya setiap impian itu terwujud. Ya mungkin agak aneh, tapi memang begitulah kenyataannya.

Ya sebenarnya saya juga sempat ragu dengan cara ini. Tapi, setelah menonton videonya mas Danang saat acara inagurasi ospek dulu, akhirnya saya yakin kalau cara ini cukup ampuh dan saya kira wajib untuk dilakukan. Bagi teman-teman yang penasaran dengan video tersebut, saya sudah menyiapkan special nih…!! Silahkan di tonton…



Oke..gimana..?? videonya bagus kan.?? Sekedar informasi saja, belum lama ini saya juga sudah merasakan hasil dari kegiatan sederhana ini lho! dulu saya menulis "menjuarai kompetisi dari setiap tingkat (Jurusan, Fakultas, Universitas, Nasional)" dan Alhamdulillah hanya tingkat Fakultas yang belum saya coret. He3.. kalau boleh saya simpulkan, Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kita harus mempunyai niat yang kuat, dan untuk mempunyai niat yang kuat, kita harus mempunyai impian. Dan agar impian itu tidak terlupa, maka tulislah Impianmu! hm, saya kira cukup sekian. Semoga menjadi bahan referensi yang bermanfaat. Amin.

Energi Istimewa Indonesia

Ketika menciptakan Indonesia mungkin Tuhan benar – benar senang hingga Indonesia begitu cantik dan gemah ripah loh jinawi.

Ada banyak masalah energi yang disinggung dalam berbagai forum saat ini. Misalnya saja, akhir – akhir ini banyak wacana yang mengemuka bahwa pemerintah akan mengurangi subsidi bahan bakar minyak guna menyelamatkan APBN Indonesia.

Sebagai Negara dengan banyak penduduk secara otomatis Indonesia merupakan sebuah Negara dengan kebutuhan energi yang tidak sedikit. Dalam hal penerangan misalnya, dibutuhkan ribuan daya untuk bisa membuat setiap rumah di Indonesia memiliki penerangan yang layak. Bahkan pada zaman yang menuntut segalanya harus cepat dan kendaraan, kebutuhan BBM misalnya semakin banyak.


Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, di tahun 2009 jumlah kendaraan (angkutan umum, bis, truk, dan sepeda motor) berjumlah lebih dari 70 juta unit dengan jumlah terbanyak sepeda motor (lebih dari 52 juta unit).Banyaknya jumlah kendaraan tersebut berbanding lurus dengan banyaknya konsumsi bahan bakar di Indonesia. Tahun 2006, konsumsi BBM di Indonesia mencapai 1,84 juta bph (barel per hari), bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengkonsumsi BBM di bawah 1 juta bph, Indonesia termasuk negara yang boros konsumsi BBM.

Potret semacam itu pastilah ironis ditengah keluhan banyaknya kemiskinan, pengangguran, dan carut marut kisruh sosial lainnya. Saat Indonesia masih mengeluhkan perkara uang dan uang, alangkah elok jika isu energi alternatif bisa menyelamatkan keuangan dan keborosan.


Bicara soal energi alternatif, sebetulnya Indonesia merupakan harta karun energi yang terbesar di dunia. Bisa kita perhatikan dan dirasakan secara kasat mata.
Dalam penemuan banyak pakar energi, seperti air, angin, bioteknologi, pemanfaatan pesawat sederhana dsb. Merupakan suatu energi alternatif yang seharusnya diaplikasikan.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300 SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri, aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik.

Indonesia memiliki ribuan sungai yang besar, yang berarus dan sepanjang tahun selalu memiliki debit air. Seharusnya, pemanfaatan semacam ini sangat mungkin diaplikasikan, SDA Indonesia sangat mumpuni untuk itu.

Selanjutnya yang istimewa ialah Angin.

Kombinasi dari penggunaan listrik tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga micro hidro mampu mengatasi krisis energi dan mengurangi pencemaran lingkungan. Untuk tenaga angin selama kincir berputar maka suplai listrik terus terpenuhi walau hari sudah gelap. Ingatlah bahwa matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi ke bumi setiap jam. Jadi bumi menerima 1,74 x 1.017 watt daya. Pesisir pantai Indonesia kaya akan hembusan angin.

Tentunnya bagi Indonesia, angin adalah kawan dan lawan. Jika dimanfaatkan angin bisa memutar kincir serta memutar turbin yang bisa menimbulkan energi listrik.
Selain itu, yang istimewa lagi ialah dari buangan bisa tercipta kekuatan, yakni biogas.

Para peneliti tersebut memanfaatkan bakteri khusus untuk mengurai kotoran sapi menjadi metana. Gas inilah yang nantinya bisa diolah menjadi sumber energi baru. Selain itu, dengan bakteri ini, pencemaran dari kotoran sapi, baik bau ataupun limbahnya, bisa dihilangkan. Profesor Muthanna Al-Dahhan, dari Washington University yang memimpin proyek ini mengatakan bahwa proses penguraian kotoran sapi menjadi metana tidak terlalu rumit sehingga petani biasa bisa melakukannya. “Setiap tahun, peternakan sapi di dunia menghasilkan sekira 1,8 miliar ton kotoran. Peternak dapat mengubah kotoran itu menjadi bioenergi yang ramah lingkungan dengan bakteri,”sebut Muthanna Al-Dahhan.

Bukan rahasia lagi, Indonesia merupakan Negara potensial animal – agriculture. Peternakan merupakan mata pencaharian masyarakat. Sehingga, biogas sangat mungkin dibuat disetiap tempat berpotensi peternakan. Bahkan, bukan suatu syarat peternakan besar. Dengan satu dua ternak sapi misalnya, kebutuhan biogas sebuah rumah bisa dipenuhi.
Ada banyak lagi energi istimewa Indonesia lain. Seperti bio ethanol dari ketela yang bisa saja digunakan untuk mengganti bahan bakar premium. Betapa banyak potensi Indonesia yang belum tergali dengan maksimal.

Akan tetapi, sayang sekali dengan semua kemajuan yang ingin dicapai. Berdasar pengamatan penulis pribadi, Indonesia adalah tipe Negara yang takut membuat sesuatu hal yang baru. Takut dengan resiko, takut dengan kegagalan yang memang sangat mungkin menjadikan kebangkrutan. Pemerintah seolah memang enggan untuk membiayai penelitian, melakukan konversi besar besaran dan membuat energi baru. Pemerintah hanya berani menerapkan jika di Negara lain sudah terbukti keberhasilannya.

Di sekitar kita ada banyak emas, namun kita enggan untuk menggalinya. Begitulah energi istimewa Indonesia yang sebenarnya sangat banyak dan berupa – rupa. Tinggal pengembangan dan dukungannya. Semoga generasi berikutnya bisa mewujudkan apa yang menjadikan Indonesia lebih ramah dan berterimakasih untuk lingkungan pada Tuhannya. (Arfika & Udhi)

- Sumber referensi : www.matoa.org , www.kincirangin.info, www.kompas.com
- Pernah dimuat : investo.4presentation.net

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More